Masa Bayi dan Balita
Namaku Mila Fitriani. Mila berasal dari kata Minang-Lampung karena kedua orangtuaku adalah orang Minang dan aku dilahirkan di Lampung, sedangkan Fitriani berasal dari kata Fitri yang artinya suci dan juga karena aku dilahirkan setelah lebaran Idul Fitri. Aku biasa dipanggil Mila atau lebih sering dipanggil dengan nama PIPIT. Pipit itu berasal dari kata FITri.

Aku merupakan anak pertama dari pasangan WIRZARIYANTI dan M.FERI yang lahir pada tanggal 29 April 1994. Waktu itu adalah hari Jum'at dan aku lahir pada pukul 01.00 di RS Bumi Waras. Dokternya adalah Dr. Isyulianto. Aku dilahirkan secara normal dengan berat 3,5 kg dan panjang 52 cm.
Ketika baru lahir, aku dan keluargaku masih tinggal di rumah kontrakan yang berada di Pasar Gintung. Tempat itu bukan hanya sebagai rumah tetapi juga sebagai toko. Karena ayahku adalah seorang wiraswasta dan saat itu ia berjualan buah-buah lokal. Nama toko itu adalah VARIA. Aku tidak tinggal lama di sana, karena pada akhir tahun 1994 kedua orangtuaku membeli rumah di daerah Natar. Sampai sekarang aku masih tinggal di rumah itu.
Selang 1 tahun 1 bulan kemudian, ibuku melahirkan adik laki-laki untukku. Tepatnya tanggal 25 Mei 1995. Adikku itu bernama Muhammad Gastari atau biasa dipanggil Ari. Saat itulah aku mulai dipanggil dengan panggilan UNI.
Karena umurku dan adikku yang terpaut hanya 1 tahun, aku dan adikku sering dikira anak kembar pada saat usiaku 3 tahun. Karena kami selalu kemana-mana berdua dan terkadang memakai baju yang sama. Aku dan adikku itu paling senang bermain di atas tumpukan semangka.

Ini adalah foto aku dan adikku, ARI,
yang senang bermain di atas tumpukan semangka.
Ketika kecil aku memiliki kebiasaan yang aneh saat ingin tidur yaitu aku harus memegang kain yang ujungnya sobek untuk dipegang. Hal itu berlanjut terus. Bahkan sampai sekarang, tapi bedanya sekarang tidak lagi dengan kain sobek tapi dengan boneka yang berbulu.Selain itu, aku juga masih suka ngedot sampai tamat TK.Itu juga dengan susah payahnya untuk melepas dot tersebut. Hahaha, pernyataan yang memalukan. Namun kenangan yang indah.

Ini adalah fotoku saat berada
di aula Playgroup.
Aku mulai bersekolah Playgroup saat berumur 3 tahun di sekolah National Children Playgroup and Kindergarten. Tempatnya sekarang adalah Chandra Teluk. Aku memiliki kebiasaan yang buruk saat itu yaitu selalu meminta dibelikan mainan apabila ingin sekolah karena sekolah tersebut berada di satu gedung dengan supermarket. Dan juga aku harus selalu ditemani oleh ibuku karena jika tidak aku akan menangis terus.
Masa Taman Kanak-Kanak
Setelah tamat Playgroup pada tahun 1998, aku melanjutkan sekolahku ke Taman Kanak-Kanak. Ibuku memilih TK Kartika II-26 saat itu. TK itu terletak di Jalan Kapten Pierre Tendean. Sama seperti saat masih playgroup, sebulan pertama aku selalu ditemani oleh ibuku. Namun, lama kelamaan aku mulai berani ke sekolah tanpa ditemani oleh ibuku lagi.
Cerita ibuku, saat TK aku anak yang sangat pemalu dan tidak berani tampil di depan orang banyak jika sendirian. Seperti saat TK pernah ada lomba menyanyi dan saat giliranku tiba, aku hanya bernyanyi di tempat dengan pandangan ke bawah. Tapi aku termasuk anak yang pintar di kelas terutama dalam pelajaran berhitung.
Aku berada di TK itu selama 2 tahun. Tahun pertama aku berada di kelompok A5 dan tahun kedua aku berada di kelompok B5. Masih ada beberapa nama teman-teman TK-ku yang masih kuingat sampai sekarang yaitu Riri, Eza, Adel, Uci, Tara, Hera, Shintia, Dayu, Viola, Rizki, Niko, Alzair, Dimas, Danu, dan Edo.
Ini adalah fotoku ketika akan tampil perpisahan.
Akhirnya pada tahun 2000, aku lulus dari TK. Sebelumnya, TK-ku itu mengadakan acara perpisahan. Saat itu aku dan teman-teman sekelasku menampilkan 2 tarian yaitu tari kreasi dan tari Indang. Karena aku tidak berani tampil di depan orang banyak, aku selalu memegang tangan ibuku bahkan sampai waktu tampil tiba. Namun, akhirnya aku mau tampil karena bujukan ibuku. Dan tampillah aku membawakan tari kreasi bersama teman-temanku dengan menggunakan baju warna hijau terang.
Saat jenjang sekolah dasar, aku bersekolah di SD Kartika II-5 atau SD Persit. Tahun pertama aku berada di kelas 1B. Wali kelasku saat itu adalah Bu Anna. Untuk 3 cawu di kelas itu, aku selalu mendapat peringkat pertama. Aku juga memiliki seorang adik laki-laki lagi saat itu. Namanya adalah Naufal Farras Risqullah.
Tahun keduaku aku berada di kelas 2B, wali kelasnya adalah Bu Hesti. Saat kelas 2 inilah aku mulai merasakan sakit di kakiku jika terlalu lelah. Sehingga aku jarang ikut pelajaran olahraga saat itu. Hal ini membuat nilai pelajaran olahragaku hanya 7 di rapor. Aku merasa kecewa sekali saat itu, tapi aku juga tidak bisa memaksakan diri. Sakit di kaki itu masih sering kambuh sampai saat ini.
Tapi aku tidak menyerah dan tetap terus giat belajar. Tahun ketigaku aku berada di kelas 3B. Wali kelasnya adalah Bu Elli. Ketika itu aku dan teman-teman sekelasku mengikuti kegiatan les privat dengan Bu Elli di rumah teman kami, Bagus. Di kelas 3 ini aku belajar sungguh-sungguh, karena nilai di kelas 3 ini akan menjadi penentu aku masuk kelas unggulan atau tidak. Kelas unggulannya saat itu adalah 4A dan 4G.
Akupun masuk ke kelas 4A pada tahun keempatku, wali kelasnya adalah Pak Darmiyanto. Memang benar kalau aku kurang bisa beradaptasi dengan cepat di lingkungan baru, sehingga ketika semester pertama, prestasiku menurun. Tapi lama kelamaan aku sudah bisa beradaptasi dengan baik.
Tahun kelimaku, aku berada di kelas 5A dengan wali kelas Pak Yanto. Ia guru matematika. Guru matematika identik dengan galak. Benar saja, aku merasa Pak Yanto itu terlihat sangat galak, tapi ternyata tidak galak-galak juga. Oh ya, aku mempunyai adik perempuan pada tanggal 25 Agustus 2005, namanya Anneke Lulu Qalbi.
Tahun terakhirku, aku berada di kelas 6A. Wali kelasnya adalah Pak Bono. Aku mulai menyiapkan persiapan untuk UAS. Pada semester 2, seperti tahun-tahun sebelumnya, aku dan teman-temanku yang lain mengikuti les tambahan di sekolah sebagai persiapan UAS. Alhamdulillah aku bisa lulus dari sekolah dasar dengan nilai yang memuaskan.
Setelah kelulusan, akupun mulai menyiapkan PSB SMP. Aku mendaftar di SMPN 2. Pilihanku saat itu adalah SMPN 2, SMPN 4, dan SMPN 25. Aku mengikuti tes tertulis di SMAN 1, tidak jauh dari SMP 2.
Setelah melewati berbagai macam prosedur, alhamdulillah aku dapat diterima di SMPN 2. Tidak hanya aku tapi banyak juga teman-teman SDku. Tetapi setelah ini masih ada tes lagi untuk kelas Aksel dan Bilingual. Namun sebelumnya, aku dan yang lainnya mengikuti kegiatan MOS lebih dulu. Saat itu kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Aku masuk ke kelompok pertama, tapi aku lupa namanya. Kalau tidak salah Merkurius atau Venus. Selama kegiatan MOS aku dan teman-temanku diajari tentang PBB dan juga pengenalan lingkungan sekolah. Kegiatan itu berlangsung sekitar seminggu.
Setelah kegiatan MOS, baru akan ada tes lagi. Aku mengikuti kedua tesnya yaitu tes psikologi untuk kelas aksel dan tes tertulis MIPA untuk kelas bilingual. Aku tidak lulus di kelas aksel, tapi aku masuk kelas bilingual. Kelas ini tidak akan mengalami pergantian siswa karena hanya terdapat satu kelas bilingual.
Aku memerlukan waktu yang lama sekali untuk beradaptasi di kelas ini. Teman, guru, dan tempat baru. Semester pertama kelas 1 aku tidak mendapat peringkat, tapi semester ke dua aku mendapat peringkat 3. Oh ya, kelas 7 bilingual biasa juga disebut dengan 7E. Wali kelasnya adalah Pak Dwi. Seorang guru yang sangat aneh pertama kali aku melihatnya. Karena dia seorang guru matematika yang menguasai beberapa pelajaran lain dengan baik. Terkadang ketika sedang membahas soal matematika, bisa beralih ke masalah fisika, kimia, dll. Di kelas 7, ada satu temanku di kelas, Rastra, pindah. Dan ada seorang murid baru dari Inggris yang bernama Sari. Orangnya lucu sekali.
Kelas 8, persahabatan di antara kami semakin erat. Kami seperti satu keluarga besar yang kemana-mana selalu bersama. Sehingga ada orang-orang yang berpandangan kalau kelas kami tidak mau bersosialisasi dengan kelas lain. Tapi itu tidak benar. Wali kelasku juga sangat perhatian sekali kepada kami yaitu Bu Amrina, beliau mengajar Biologi. Ketika itu juga ada murid baru lagi yang merupakan pindahan dari Medan yaitu Rani.
Saat kelas 8, aku pernah mengikuti lomba olimpiade fisika yang diadakan di Al-Kautsar. Namun, ketika Olimpiade Nasional, aku mengikuti bidang Matematika, tapi tidak menang. Aku memang sangat menyukai matematika dan semua yang berhubungan dengan angka, seperti fisika. Tapi aku juga menyukai pelajaran geografi saat itu.
Semester kedua kelas 8, kami menjadi semakin dekat dan menamakan kelas kami dengan nama LBG. LBG adalah singkatan dari Last Biling Generation. Karena kami adalah kelas biling terakhir di Spanda dan tahun di bawah kami namanya bukan biling lagi tetapi SBI. Aku dan teman-teman sering menghabiskan waktu bersama-sama. Terkadang keakraban kami, menimbulkan sedikit kekacauan di kelas. Seperti kelas kami termasuk kelas yang paling ribut dan nakal tetapi isinya anak yang pintar semua. Bila ada lomba apa saja, pasti ada perwakilan dari kelas kami. Termasuk pelajaran matematika. Biasanya aku, Eki, Agit, Artha, Kevin, dan Didi yang ditunjuk. Begitu juga dengan pelajaran lainnya.
Tahun terakhir di SMP, saatnya belajar dengan serius untuk mempersiapkan UN dan PSB SMA. Saat pengumuman kelulusan, 100% siswa Spanda lulus. Aku sangat bersyukur atas itu.
Untuk PSB SMA, aku mendaftar di SMAN 2. PSB di Smanda diadakan lebih dulu dari PSB SMA negeri lainnya karena Smanda hanya membuka kelas SBI. Sebelumnya, aku pernah hanya iseng saja mendaftar secara online di SMAN 3 Bandung. Aku pun mendapat izin dari orang tuaku. Awalnya aku ragu karena tidak yakin bisa dan juga karena takut jadwalnya besamaan dengan tes di Smanda. Tapi ternyata jadwalnya tidak bersamaan. Tes di Smanda lebih dulu diadakan daripada di Bandung. Sehingga setelah tinggal menunggu pengumuman di Smanda, aku pergi ke Bandung untuk mengikuti tes. Tesnya tidak jauh berbeda, hanya saja lebih banyak tesnya yaitu tes tertulis, tes toefl, speaking, psikotes, dan juga wawancara. Setelah selesai mengikuti tes di Bandung, aku pulang lagi ke Lampung. Nah, saat pengumuman PSB Smanda, alhamdulillah aku diterima. Akupun juga berharap dapat diterima di Bandung dan berharap juga semoga jadwal daftar ulang di Smanda dan pengumuman di Bandung tidak bertabrakan.
Ternyata tidak bertabrakan. Akupun menunggu pengumuman di Bandung secara online. Dan ketika pengumuman keluar, aku dinyatakan diterima. Akupun sangat senang sekali dan tidak menyangka. Besoknya pun aku pergi lagi ke Bandung untuk wawancara orang tua dan daftar ulang. Aku pergi dengan ibuku. Tapi, pada akhirnya aku tidak mengambil kesempatan di Bandung walaupun aku sudah sampai tahap tinggal daftar ulang. Menyesal, sangat menyesal.....
Aku dan teman-teman LBGku terpisah-pisah. Ada yang keluar kota dan juga ada yang masih di Lampung tetapi berbeda sekolah. Tapi kami masi sering berkumpul.
Aku masuk di kelas X1. Atau aku dan teman sekelasku menamainya TERORIST. Aku merasa dikelasku ini isinya anak-anak pintar dan rajin. Sehingga aku perlu banyak sekali penyesuaian. Tapi kami bersahabat sangat dekat. Wali kelas kami Bu Harliyana.
Sekarang aku masih kelas X, tapi sudah semester 2. Baru kemarin ini bagi rapor semester 1 rasanya. Nilaiku juga cukup memuaskan, kecuali Geografi karena ditulis pakai pensil. Tapi harus tetap bersyukur dan berusaha lagi. Harus ikhlas kalau kata Zahra. hahaha ...
Aku masih harus terus berjuang karena insyaallah hidupku masih panjang untuk mencapai cita-citaku. Tapi sepertinya sekarang waktu berajalan begitu cepat dan aku belum apa-apa. AYO BERJUANG !
Masa Sekolah Dasar
Saat jenjang sekolah dasar, aku bersekolah di SD Kartika II-5 atau SD Persit. Tahun pertama aku berada di kelas 1B. Wali kelasku saat itu adalah Bu Anna. Untuk 3 cawu di kelas itu, aku selalu mendapat peringkat pertama. Aku juga memiliki seorang adik laki-laki lagi saat itu. Namanya adalah Naufal Farras Risqullah.
Tahun keduaku aku berada di kelas 2B, wali kelasnya adalah Bu Hesti. Saat kelas 2 inilah aku mulai merasakan sakit di kakiku jika terlalu lelah. Sehingga aku jarang ikut pelajaran olahraga saat itu. Hal ini membuat nilai pelajaran olahragaku hanya 7 di rapor. Aku merasa kecewa sekali saat itu, tapi aku juga tidak bisa memaksakan diri. Sakit di kaki itu masih sering kambuh sampai saat ini.
Tapi aku tidak menyerah dan tetap terus giat belajar. Tahun ketigaku aku berada di kelas 3B. Wali kelasnya adalah Bu Elli. Ketika itu aku dan teman-teman sekelasku mengikuti kegiatan les privat dengan Bu Elli di rumah teman kami, Bagus. Di kelas 3 ini aku belajar sungguh-sungguh, karena nilai di kelas 3 ini akan menjadi penentu aku masuk kelas unggulan atau tidak. Kelas unggulannya saat itu adalah 4A dan 4G.
Akupun masuk ke kelas 4A pada tahun keempatku, wali kelasnya adalah Pak Darmiyanto. Memang benar kalau aku kurang bisa beradaptasi dengan cepat di lingkungan baru, sehingga ketika semester pertama, prestasiku menurun. Tapi lama kelamaan aku sudah bisa beradaptasi dengan baik.
Tahun kelimaku, aku berada di kelas 5A dengan wali kelas Pak Yanto. Ia guru matematika. Guru matematika identik dengan galak. Benar saja, aku merasa Pak Yanto itu terlihat sangat galak, tapi ternyata tidak galak-galak juga. Oh ya, aku mempunyai adik perempuan pada tanggal 25 Agustus 2005, namanya Anneke Lulu Qalbi.
Tahun terakhirku, aku berada di kelas 6A. Wali kelasnya adalah Pak Bono. Aku mulai menyiapkan persiapan untuk UAS. Pada semester 2, seperti tahun-tahun sebelumnya, aku dan teman-temanku yang lain mengikuti les tambahan di sekolah sebagai persiapan UAS. Alhamdulillah aku bisa lulus dari sekolah dasar dengan nilai yang memuaskan.
Masa SMP
Setelah melewati berbagai macam prosedur, alhamdulillah aku dapat diterima di SMPN 2. Tidak hanya aku tapi banyak juga teman-teman SDku. Tetapi setelah ini masih ada tes lagi untuk kelas Aksel dan Bilingual. Namun sebelumnya, aku dan yang lainnya mengikuti kegiatan MOS lebih dulu. Saat itu kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Aku masuk ke kelompok pertama, tapi aku lupa namanya. Kalau tidak salah Merkurius atau Venus. Selama kegiatan MOS aku dan teman-temanku diajari tentang PBB dan juga pengenalan lingkungan sekolah. Kegiatan itu berlangsung sekitar seminggu.
Setelah kegiatan MOS, baru akan ada tes lagi. Aku mengikuti kedua tesnya yaitu tes psikologi untuk kelas aksel dan tes tertulis MIPA untuk kelas bilingual. Aku tidak lulus di kelas aksel, tapi aku masuk kelas bilingual. Kelas ini tidak akan mengalami pergantian siswa karena hanya terdapat satu kelas bilingual.
Aku memerlukan waktu yang lama sekali untuk beradaptasi di kelas ini. Teman, guru, dan tempat baru. Semester pertama kelas 1 aku tidak mendapat peringkat, tapi semester ke dua aku mendapat peringkat 3. Oh ya, kelas 7 bilingual biasa juga disebut dengan 7E. Wali kelasnya adalah Pak Dwi. Seorang guru yang sangat aneh pertama kali aku melihatnya. Karena dia seorang guru matematika yang menguasai beberapa pelajaran lain dengan baik. Terkadang ketika sedang membahas soal matematika, bisa beralih ke masalah fisika, kimia, dll. Di kelas 7, ada satu temanku di kelas, Rastra, pindah. Dan ada seorang murid baru dari Inggris yang bernama Sari. Orangnya lucu sekali.
Kelas 8, persahabatan di antara kami semakin erat. Kami seperti satu keluarga besar yang kemana-mana selalu bersama. Sehingga ada orang-orang yang berpandangan kalau kelas kami tidak mau bersosialisasi dengan kelas lain. Tapi itu tidak benar. Wali kelasku juga sangat perhatian sekali kepada kami yaitu Bu Amrina, beliau mengajar Biologi. Ketika itu juga ada murid baru lagi yang merupakan pindahan dari Medan yaitu Rani.
Saat kelas 8, aku pernah mengikuti lomba olimpiade fisika yang diadakan di Al-Kautsar. Namun, ketika Olimpiade Nasional, aku mengikuti bidang Matematika, tapi tidak menang. Aku memang sangat menyukai matematika dan semua yang berhubungan dengan angka, seperti fisika. Tapi aku juga menyukai pelajaran geografi saat itu.
Semester kedua kelas 8, kami menjadi semakin dekat dan menamakan kelas kami dengan nama LBG. LBG adalah singkatan dari Last Biling Generation. Karena kami adalah kelas biling terakhir di Spanda dan tahun di bawah kami namanya bukan biling lagi tetapi SBI. Aku dan teman-teman sering menghabiskan waktu bersama-sama. Terkadang keakraban kami, menimbulkan sedikit kekacauan di kelas. Seperti kelas kami termasuk kelas yang paling ribut dan nakal tetapi isinya anak yang pintar semua. Bila ada lomba apa saja, pasti ada perwakilan dari kelas kami. Termasuk pelajaran matematika. Biasanya aku, Eki, Agit, Artha, Kevin, dan Didi yang ditunjuk. Begitu juga dengan pelajaran lainnya.
Ini adalah foto LBG.
Tahun terakhir di SMP, saatnya belajar dengan serius untuk mempersiapkan UN dan PSB SMA. Saat pengumuman kelulusan, 100% siswa Spanda lulus. Aku sangat bersyukur atas itu.
Masa SMA
Untuk PSB SMA, aku mendaftar di SMAN 2. PSB di Smanda diadakan lebih dulu dari PSB SMA negeri lainnya karena Smanda hanya membuka kelas SBI. Sebelumnya, aku pernah hanya iseng saja mendaftar secara online di SMAN 3 Bandung. Aku pun mendapat izin dari orang tuaku. Awalnya aku ragu karena tidak yakin bisa dan juga karena takut jadwalnya besamaan dengan tes di Smanda. Tapi ternyata jadwalnya tidak bersamaan. Tes di Smanda lebih dulu diadakan daripada di Bandung. Sehingga setelah tinggal menunggu pengumuman di Smanda, aku pergi ke Bandung untuk mengikuti tes. Tesnya tidak jauh berbeda, hanya saja lebih banyak tesnya yaitu tes tertulis, tes toefl, speaking, psikotes, dan juga wawancara. Setelah selesai mengikuti tes di Bandung, aku pulang lagi ke Lampung. Nah, saat pengumuman PSB Smanda, alhamdulillah aku diterima. Akupun juga berharap dapat diterima di Bandung dan berharap juga semoga jadwal daftar ulang di Smanda dan pengumuman di Bandung tidak bertabrakan.
Ternyata tidak bertabrakan. Akupun menunggu pengumuman di Bandung secara online. Dan ketika pengumuman keluar, aku dinyatakan diterima. Akupun sangat senang sekali dan tidak menyangka. Besoknya pun aku pergi lagi ke Bandung untuk wawancara orang tua dan daftar ulang. Aku pergi dengan ibuku. Tapi, pada akhirnya aku tidak mengambil kesempatan di Bandung walaupun aku sudah sampai tahap tinggal daftar ulang. Menyesal, sangat menyesal.....
Aku dan teman-teman LBGku terpisah-pisah. Ada yang keluar kota dan juga ada yang masih di Lampung tetapi berbeda sekolah. Tapi kami masi sering berkumpul.
Ini adalah foto ketika aku sudah SMA,
dan sedang berkumpul bersama LBG.
Ini adalah fotoku dan teman-teman TERORIST.
Sekarang aku masih kelas X, tapi sudah semester 2. Baru kemarin ini bagi rapor semester 1 rasanya. Nilaiku juga cukup memuaskan, kecuali Geografi karena ditulis pakai pensil. Tapi harus tetap bersyukur dan berusaha lagi. Harus ikhlas kalau kata Zahra. hahaha ...
Aku masih harus terus berjuang karena insyaallah hidupku masih panjang untuk mencapai cita-citaku. Tapi sepertinya sekarang waktu berajalan begitu cepat dan aku belum apa-apa. AYO BERJUANG !
AJA AJA !
BalasHapusaja aja fighting !!
BalasHapusstrong girl !